SURVEY HUTAN! Mencari implementasi nilai-nilai Pancasila di Hutan.
Minggu,17 November 2019
Halo guys! Welcome to my blog! Jangan bosan-bosan yah sama aku!
Pada kesempatan kali ini aku mau sharing sama kalian tentang pengalamanku saat melakukan survey lapangan di Hutan Karet Meteseh Boja. Tujuan dilaksanakan nya kegiatan ini yaitu untuk memenuhi tugas dari salah satu mata kuliah di Politeknik Katolik Mangunwijaya semarang.
Kalian pasti bertanya-tanya ngapain sih survey hutan dan apa manfaatnya?
Nah maka dari itu baca blog-ku sampai akhir ya,guys!
Apa itu Implementasi Pancasila?
Implementasi pancasila yaitu segala tindakan yang dilakukan, baik individu maupun kelompok dengan menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Apa sih manfaat menerapkan nilai-nilai Pancasila di masyarakat?
Manfaat menerapkan nilai-nilai Pancasila yaitu agar tercapainya tujuan dari nilai-nilai Pancasila itu sendiri sehingga kita dapat hidup selaras dan berdampingan dengan harmonis di dalam bermasyarakat.
Mengapa di Hutan?
Menurut Undang-Undang
tentang Kehutanan Nomor 41 tahun 1999 , Hutan adalah
suatu kesatuan
ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi
pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya yang satu dengan lainnya tidak
dapat dipisahkan.
Begitu pula dengan kehidupan manusia yang saling bergantung oleh Hutan. Tanpa adanya Hutan maka berkurang pula sumber penghasil oksigen di bumi yang sangat kita butuhkan untuk bernafas. Selain itu fungsi
hutan secara umum adalah sebagai paru-paru dunia, sumber ekonomi, habitat flora
dan fauna, pengendali bencana, tempat penyimpanan air, dan untuk Mengurangi
polusi untuk pencemaran udara. Oleh sebab pentingnya peranan hutan bagi
kehidupan yang ada didalamnya, maka sudah sepatutnya kita menjaga dan
melestarikan hutan.
.
Pertama-tama aku mau menceritakan sedikit tentang Hutan Karet Meteseh Boja.
Gambar diatas adalah penampakan hutan karet di Semarang yang begitu luas beberapa tahun yang lalu. Dimana lahan hutan karet masih sangat luas dan asri. Yang mana mayoritas pekerjaan masyarakat sekitar adalah sebagai petani Karet.
Sedangkan gambar kedua adalah penampakan lahan hutan karet saat ini yang sudah dialihkan fungsi. Pembukaan lahan baru untuk dijadikan perumahan dan pertokoan.
Jika Hutan Karet sudah tidak ada lalu bagaimana dengan nasib para petani karet?
Pemerintah tentunya tidak serta merta hanya membuka lahan baru begitu saja tanpa memikirkan nasib masyarakat sekitar. Adanya peralihan fungsi lahan, selain dijadikan perumahan dan pertokoan, dibangun pula tempat wisata namun tetap melestarikan hutan.
Salah satu contoh program wisata yang dibentuk
pemerintah melalui Generasi Pesona Indah Jawa Tengan (Genpi Jateng ) yaitu
Pasar Karetan Radja Pendapa, Dusun
Segrumung, Meteseh, Boja, Kendal.
Pasar Karetan ini dulunya merupakan Hutan Karet yang
produktif, namun karena semakin tingginya tuntutan perkembangan zaman yang
membuat lahan ini harus dialih fungsikan yang dulunya Sebagai Hutan Karet
sekarang dijadikan sebagai tempat wisata.
Daya tarik Pasar Karetan ini yaitu karena
keunikannya. Pasar yang terdapat di tengah hutan ini hanya menjual berbagai
macam makanan tradisional khas indonesia, seperti pepes wader, bandeng bakar, pecel sayur, gubuk kopi, cafe
telo, degan, aneka dawet, wedang rempah, lumpia, bakso bathok mlumah, nasi
jagung, soto pandanaran dan lain sebagainya. cara membelinya pun
unik yaitu tidak menggunakan uang tunai pada umumnya namun Mata
uang yang digunakan dalam perdagangan di sini namanya adalah Girik, yaitu koin
kayu dengan nominal tertentu dari 2,5 yang bernilai Rp2.500,-; 5 bernilai
Rp5.000,-; dan 10 bernilai Rp10.000,- . Selain menjual berbagai macam
makanan tradisional disini kalian juga dapat mencoba berbagai macam permainan
tradisional antara lain egrang, bakiak, memanah, mewarnai layangan dan
lain-lain.
Namun Pasar Karetan
ini hanya dibuka di hari minggu saja pukul 6.00 sampai pukul 12.00 saja.
Disana kita juga mewawancari beberapa orang pedangan yang merupakan warga asli sekitar Pasar Karetan.
Dari hasil wawancara dan pengamatan kita disana dapat diambil kesimpulan Implementasi Pancasila yang kita temui di Pasar Hutan Karetan yaitu :
1. Terdapat Implementasi Sila Ketiga dari Pancasila, yaitu Sila Persatuan Indonesia.
Penjelasannya : Keseimbangan persatuan antara lingkungan dan manusia harus
saling selalu dijaga. Antara lingkungan,tumbuhan, dan manusia tentunya saling
membutuhkan satu sama lain. Sebagai manusia kita seharusnya selalu menjaga
persatuan agar dapat menjaga keselarasan dalam kehidupan di bumi ini. Walaupun
banyak lahan hutan karet yang sudah diubah menjadi perumahan,gedung-gedung,
tempat wisata namun, pemerintah tetap berusaha menyediakan lahan terbuka hijau
dan juga menyediakan lapangan pekerjaan yang baru bagi masyarakat sekitar.
Komentar
Posting Komentar