BIAR KAMI YANG BEKERJA! BANTU KAMI DENGAN KALIAN DIRUMAH SAJA! #stayathome

                    

( Dokter dan Petugas di Poliklinik Bank Indonesia )


Hallo teman-teman! Salam Sehat untuk kita semua!!

Pada kesempatan kali ini aku mau share dari FORUM DOKTER hasil dari seminar WEBINAR PAPDI tentang COVID-19 ( Jumat 20 Maret 20 jam 14.00 - 15.30, diikuti oleh 3800 lebih peserta ).

Berikut adalah hasil dari sesi tanya jawab webinar:

1. Infiltrat di x-ray tipis-tipis, makanya di CT scan juga terlihatnya ground glass. Gak perlu CT scan semua pasien, tergantung kemampuan fasilitas aja.


2. Judgement klinis saat penting.


3. Faskes yang jemput bola, ODP gak boleh di RS. Hanya PDP yang di RS, kecuali RS punya fasilitas lebih. PDP harus di-swab harus meningkatkan deteksi, supaya menurunkan CFR.


4. Rapid test mendeteksi immunoglobulin, sebenarnya belum disarankan oleh Kemenkes. Tapi rapid test dapat membantu, namun harus dikaitkan dengan gejala klinis pasien, karena bisa negative/positif palsu. Baru bs positif kalau gejala sudah beberapa hari positif, pada pasien immunocompromised bisa gak positif.


5. Pemeriksaan serologi menemukan jejak, bukan patogennya. Pasien yang terinfeksi COVID, bisa menimbulkan positif pada serologi Dengue. Bisa dihipotesiskan bahwa COVID dan Dengue memiliki irisan di serologi. Belum tentu juga itu SARS-CoV2 karena bisa juga false positif dengan virus corona lain.


6. Indonesia sudah locally-transmitting disease. Gak perlu ada riwayat perjalanan ke luar negeri. Penurunan kriteria supaya bisa mendeteksi kasus sebanyak-banyaknya. Semakin banyak PDP, semakin banyak kasus lain yang bisa dideteksi dan dicegah.


7. Leukopeni + infiltrate di paru = sudah kuat mengarah ke COVID-19.


8. Vitamin C bisa dikonsumsi untuk pencegahan, diberikan jalur oral, sesuai dosis.


9. Kortikosteroid indikasi diberikan pada kondisi ARDS, diberikan dosis rendah selama 5 hari.


10. Mekanisme inflamasi = mekanisme alami tubuh melawan pathogen, termasuk virus.


11. Hati-hati cytokine storm.


12. Pemeriksaan spesimen = pemeriksaan protein  dibutuhkan pendinginan sebelum pemeriksaan untuk mencegah denaturasi protein. Viral transport media (VTM) penting untuk menjaga spesimen, namun jumlahnya terbatas jadi menghambat pemeriksaan.


13. Kriteria pulang: pemeriksaan klinis (berdasarkan berbagai penelitian salah satu poin penting adalah bebas demam selama setidaknya 3 hari, dan perbaikan klinis lain), lab, dan x-ray membaik + PCR diulang 2x berturut-turut hasil negative (definitive).


14. Pola demam COVID beda dengan pola demam bacterial. Pola demam bacterial biasanya tinggi terus kalau gak dikasih terapi yang sesuai. Kalau pada COVID, demam tinggi lalu turun (siklik) selama biasanya beberapa hari, lalu muncul gejala respiratorik di minggu berikutnya. Lakukan DPL, diff count, dan x-ray kalau bisa. Tapi ini masih bisa jadi salah, karena belum ada penelitian besarnya.


Update Tata Laksana COVID-19

Dr. dr. Cleopas Martin Rumende, SpPD, K-P, FINASIM, FCCP

Pengambilan spesimen ODP dan PDP: hari ke-1, hari ke-2, dan hari jika terjadi perburukan

Pengambilan spesimen kontak erat risiko tinggi: hari ke-1, hari ke-14

WHO: Pengobatan bersifat suportif

O2, cairan dan elektrolit, nutrisi
Antibiotik empirik berdasarkan kemungkinan etiologi

Hati-hati pemberian chloroquine, karena bisa memicu aritmia.

Oseltamivir 1 x 2 kapsul (1 kaps 75mg) selama 5 hari.

Beberapa pasien yang mengalami ARDS berat, diberikan metilprednisolon dosis kecil, dengan diberikan antivirus dan antibiotik lain.


Vitamin C 50-200 mg/kgBB/hari memberikan efek virus killing dan membantu mencegah replikasi virus. Max dosis 16 gram. Bisa diberikan intravena.


Kriteria sembuh:

Perbaikan klinis dan radiologis
Pasien konfirmasi COVID-19 dengan perbaikan klinis  dicek 2 kali PCR negative  boleh pulang

Nah itu tadi sedikit informasi mengenai penangan pasien COVID-19 , lalu apa upaya kita sebagai bentuk apresiasi dalam membantu menghentikan rantai penyebaran virus ini?


1. Sering-sering mencuci tangan dengan sabun dan dibilas air mengalir, atau menggunakan handsanitizer bila tidak ada tempat untuk cuci tangan.

2. Wajib gunakan masker jika sedang berada di luar rumah.
3. Langsung mandi dan ganti pakaian setelah bepergian
4. Tidak menggunakan peralatan secara bersamaab dengan orang lain
5. Lakukan social ditancing dimanapun kamu berada
6. Tidak berjabat tangan atau berpelukan dengan orang lain
7. Hindari kerumunan dan keluar rumah hanya untuk keperluan yang benar-benar penting
8. Jaga pola makan dengan makan-makanan yang bergizi, perbanyak minum air putih hangat, perbanyak sayur buah, minum vitamin, dan istirahat yang cukup.
9. Apabila merasa tidak enak badan, seperti sakit tenggorokan, demam, mulai bersin dan batuk cukup dengan pengobatan mandiri namun tetap berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi agar mendapat obat yangtepat, namun jika selama 3 hari tidak ada perubahan dapat melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit.
10. Apabila kalian dinyatakan sebagai PDP COVID-19 dan harus melakukan karantina mandiri, dimohon untuk benar-benar tidak keluar rumah dan berinteraksi dengan orang lain.

Support dan saling bekerja sama lah untuk membantu pemerintah dan tenaga medis agar pandemi ini cepat berakhir cukup hanya dengan KALIAN DIRUMAH SAJA.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENJAGA MATA TETAP SEHAT SAAT MEMAKAI SOFTLENS

SURVEY HUTAN! Mencari implementasi nilai-nilai Pancasila di Hutan.

BERBAGI DENGAN SESAMA DI PANTI WREDA OMEGA